Rabu, 9 Agustus 2023 – 12:38 WIB
Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Juli 2023 tetap kuat. Hal itu tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2023 sebesar 212,7, atau tumbuh positif sebesar 6,3 persen secara year on year (yoy).
Baca Juga :
Gelar Indonesia Food Innovation, Kemenperin Racik IKM Pangan Modern Inovatif
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau. Selain itu, subkelompok sandang yang tetap tumbuh positif, serta kelompok suku cadang dan aksesori yang mengalami perbaikan.
“Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan berada pada fase kontraksi sebesar 4,6 persen mtm (month to month),” kata Erwin dalam keterangannya Rabu, 9 Agustus 2023.
Baca Juga :
Idap Diabetes Seperti Panji Petualang? Ini Pola Makan Tepat Cegah Gula Darah Melonjak
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono.
Erwin menuturkan, pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok barang budaya dan rekreasi, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor diprakirakan mengalami penurunan. Hal itu sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode liburan sekolah, Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), dan cuti bersama.
Baca Juga :
Jadi Penggerak Ekonomi, Kontribusi Manufaktur Masih Tertinggi
Menurutnya, pada Juni 2023, IPR tercatat sebesar 222,9 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 7,9 persen yoy. Angka itu meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 4,5 persen yoy.
Erwin menjelaskan, peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok dengan peningkatan tertinggi yaitu pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kemudian diikuti oleh kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan subkelompok sandang.
Halaman Selanjutnya
Sedangkan perbaikan akan terjadi pada beberapa kelompok, terutama subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok barang budaya dan rekreasi. Itu sejalan dengan peningkatan penjualan di dalam negeri diiringi dengan strategi potongan harga yang dilakukan pedagang ritel, kelancaran distribusi, dan peningkatan permintaan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), event tengah tahun (mid year sale), serta musim liburan sekolah.
Quoted From Many Source