Jumat, 4 Agustus 2023 – 17:24 WIB
Jakarta – Pemerhati politik dan aktivis demokrasi Rocky Gerung akhirnya menyampaikan permohonan maaf akibat pernyataannya yang dinilai terlalu keras mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyebabkan polemik di tengah masyarakat.
Baca Juga :
Panji Gumilang Tersangka, Bareskrim Geledah Pondok Pesantren Al Zaytun
Rocky menyadari kasusnya ini membuka perselisihan di ruang publik ada yang pro dan kontra. Mereka yang pro terhadapnya menganggap apa yang disampaikannya itu adalah kritik bukan hinaan. Sebaliknya, kubu yang kontra menganggapnya telah menyerang pribadi Presiden Jokowi.
“Saya mengerti bahwa kasus ini membuka perselisihan antara yang pro dan kontra. Nah itu yang membuat kehebohan, dan kehebohan bisa ditafsirkan menjadi keonaran secara hukum,” kata Rocky Gerung dalam jumpa pers, Jumat, 4 Agustus 2023.
Baca Juga :
Puan Maharani soal Isyarat Jokowi Dukung Prabowo: Pak Jokowi Itu Presiden Dua Kali Diusung PDIP
“Saya minta maaf terhadap keadaan hari ini yang menyebabkan perselisihan berlanjut tanpa arah, tentu saya menyesalkan kenapa ini tidak bisa diselesaikan secara hukum,” sambungnya
Baca Juga :
Elite PDIP soal Isyarat Dukungan Jokowi pada Prabowo: Kalau Hatinya ke Sana Siapa yang Tahu
Rocky menegaskan sejak awal bahwa apa yang dia sampaikan di depan buruh merupakan kritikan dia sebagai akademisi terhadap kebijakan Presiden Jokowi, dan hal itu biasa dia sampaikan di berbagai forum.
“Sejak awal ini adalah kritik saya terhadap Presiden Jokowi yang saya ucapkan secara tajam dan biasa saya lakukan dimana-mana. Saya tidak mengkritik, menghina Jokowi secara individu karena itu tidak ada urusan saya dengan pak Jokowi,” ujar pria yang juga mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu.
Halaman Selanjutnya
“Saya kira Pak Jokowi mengerti itu yang menyebabkan kenapa tidak mau melaporkan saya. Pak jokowi mengerti bahwa apa yang saya ucapkan adalah kritik terhadap kedudukan publik dia jabatan publik dia poinnya disitu,” lanjutnya
Quoted From Many Source